Matematika Berkarya - Katanya Kamu Suka Laut

Matematika Berkarya – Katanya Kamu Suka Laut

Katanya Kamu Suka Laut

Karya: Mei

 

Katanya kamu suka laut? Kalau aku sih…..

Katamu, kamu jatuh cinta pada ketenangan laut di tengah hiruk pikuk kota yang penuh kepenatan. Kataku, aku jatuh pada pola pikirmu yang bisa melihat dunia dari segala sisi.
Bagaimana bisa dunia terlihat indah sekaligus kejam di kedua matamu?

Katamu, kamu mencintai birunya laut yang tak terhingga. Seringkali kulihat senyummu merekah dalam hening ketika menatap genangan sunyi yang tak membalas sapa. Kalau aku,
aku mencintai kedua bola matamu yang begitu dalam dan jernih. Aku seringkali menemukan diriku hampir tenggelam dalam tatapanmu hingga tak bisa kembali naik ke permukaan realita.

Kamu seringkali menyelinap di waktu sempit hanya untuk menyapa kecintaanmu itu. Setiap sore kamu akan mengarahkan sepeda motor bututmu menuju pelabuhan yang hanya berjarak sekian langkah dari rumahku. Katamu, kamu bisa gila setengah mati jika tidak menemuinya! Kamu berkata kalau harus melihat laut agar tidak mati dibunuh perih.

Kalau aku, aku selalu menyelipkanmu di antara memorimemori kecilku. Dan aku tidak bisa membayangkanmu mati. Bagiku kau akan tetap hidup dalam bilikbilik ingatan yang sering terputar pada isi kepala.

Terakhir, kamu berkata bahwa laut adalah rumah dari segala ceritamu. Kamu bahkan menganggap laut adalah rumah keduamu. Kalau aku? Ceritaku berakhir menjadi puisi murahan di tempat sampah! Ia tergores sebagai aksara rancu tak bertuan setiap harinya. Ruparupanya karena ceritaku berisikan kamu yang memuja laut dan mengabaikanku!

Katanya, kamu suka laut? Kalau aku sih, sukanya kamu.

Sebelum sore berakhir, kamu berbisik pelan, “….Tadi aku berkata bahwa laut adalah rumah keduaku, karena bagiku kamu adalah rumah utama dimana aku kembali pulang seutuhnya.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top