Himatika Vektor UM WhatsApp Image 2022 12 11 at 5.07.13 PM

Dobrak Skeptis “Hanya Mengenal Rumus”, Math Culture Unjuk Kebolehan di Bidang Seni

Jurnalistik HIMATIKA Vektor Secara umum, seni adalah karya ciptaan manusia yang dapat menciptakan suasana senang dalam hati manusia. Dalam hakikatnya seni memiliki beberapa jenis pengelompokannya, yaitu seni sastra, musik, tari, drama, dan seni rupa. Pada tahun ini, HIMATIKA Vektor dengan bangga mempersembahkan Math Culture sebagai wadah pengembangan bakat seni dari mahasiswa Departemen Matematika Universitas Negeri Malang. Terdapat beberapa cabang seni yang kami tampung pada Math Culture ini, diantaranya cabang seni musik, seni tari, dan juga seni drama. Matematika dianggap sebagai ilmu eksak dan anak-anaknya sering kali dianggap kaku, tetapi di sinilah Math Culture menunjukkan sisi lain dari Matematika yang juga memiliki jiwa seni. 

Pada pelaksanaannya, Math Culture dilaksanakan secara offline atau luring dengan bertempat di Universitas Negeri Malang. Latihan-latihan dipersiapkan untuk tampil pada beberapa event, terutama pada event di lingkup Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA). Event yang pertama kali diikuti oleh Math Culture adalah OMVN Award yang mana pada event tersebut Math Culture menampilkan sebuah tarian bertajuk Tari Ronggeng Nyentrik. Tarian ini juga ditampilkan pada event lain yang diselenggarakan oleh BEM FMIPA yaitu FIKSI. Pada event FIKSI ini, Math Culture berkesempatan untuk menampilkan tarian indahnya secara langsung di depan audiens dengan durasi kurang lebih 5 menit lamanya. Melalui kegiatan ini, tentunya sekaligus dapat memberikan sorotan lebih terhadap hasil seni dari mahasiswa Departemen Matematika ke khalayak ramai. 

Selain yang telah disebutkan di atas, terdapat event lain seperti kompetisi KOMIPA CUP yang diselenggarakan oleh KOMIPA UM. Pada event ini, Math Culture mempersembahkan tarian kontemporer yang menggabungkan tari tradisional dengan modern dance. Di cabang lomba ini, Math Culture mendapatkan juara 2 dan digabung dengan juara-juara dari cabang lomba olahraga yang di-handle oleh Math Trainer. Oleh karena itu, HIMATIKA Vektor mendapatkan Juara Umum di kompetisi KOMIPA CUP ini. 

Masih di cabang seni tari, Math Culture dengan bangga menampilkan tarian yang sedang viral di masa sekarang ini, yaitu Tari Jejer Jaran Dawuk pada event ARTLYMPIC. Sebuah kehormatan yang besar bagi Math Culture dapat tampil pada salah satu event dari HIMATIKA Vektor ini karena seperti yang kita tahu bahwa kegiatan ARTLYMPIC ini merupakan kegiatan peringatan ulang tahun Departemen Matematika yang mana juga diperuntukkan untuk khalayak umum. 

Pada (8/12/22) Tim Jurnalistik HIMATIKA Vektor berkesempatan mewawancarai salah satu penanggung jawab dari Math Culture ini mengenai proses pelatihan dan juga harapan untuk kepengurusan Math Culture kedepannya, berikut untuk ulasannya.

“Menurut saya pada pelaksanaan Math Culture ini sudah cukup bagus karena sudah berhasil menampilkan bakat-bakat dari mahasiswa Departemen Matematika di beberapa event. Ada di OMVN, FIKSI, KOMIPA CUP, MAGMA, dan juga ARTLYMPIC. Walaupun memang dalam prosesnya tidak semulus yang dibayangkan, tetapi saya akui anggota dari Math Culture ini sudah menunjukan kebolehannya yang luar biasa dengan sangat maksimal. Harapan saya untuk kedepannya Math Culture tetap bisa mewadahi bakat-bakat seni yang luar biasa dari mahasiswa Departemen Matematika. Karena memang sayang sekali jika hanya dipendam dan tidak diarahkan dengan baik,” titip Saudari Almayda Isnain Nabila selaku salah satu penanggung jawab Math Culture tahun ini.

Selanjutnya pada cabang seni musik, Math Culture berhasil menampilkan band acoustic pada kegiatan makrab mahasiswa baru Departemen Matematika atau lebih tepatnya pada event MAGMA 2022. Pada event ini, Math Culture membawakan lagu yang pertama, yaitu “Talking to the Moon” yang dipopulerkan oleh Bruno Mars. Sementara itu, lagu yang kedua adalah “Hapus Aku” yang dipopulerkan oleh group band Nidji. Suasana pada kegiatan itu cukup meriah dengan kehadiran band acoustic dari Math Culture.

Pada kesempatan lain (9/12/22) Tim Jurnalistik HIMATIKA Vektor juga berkesempatan mewawancarai salah satu anggota Math Culture cabang seni musik mengenai kesan pesannya mengikuti Math Culture di kepengurusan tahun ini, berikut untuk ulasannya.

“Menurut saya untuk pelaksanaan sidepro Math Culture tahun ini sudah bagus dan Alhamdulillah bisa berjalan dengan lancar. Lalu kesannya bisa tampil di MAGMA 2022 tuh bangga dan seneng banget, ya. Dengan tampil di proker tersebut, saya merasa kalau bakat yang saya miliki bisa tersalurkan dan membuat saya lebih percaya diri dengan bakat itu. Untuk kepengurusan kedepannya ada saran dari saya, mungkin sidepro ini bisa lebih dikenalin lagi lebih luas supaya dapet branding yang kuat dan bisa menjangkau bakat seni dari para mahasiswa Matematika lainnya,” ungkap Saudari Yusnia salah satu anggota Math Culture.

Dengan seluruh kegiatan yang telah dipaparkan, Math Culture telah berhasil menampung dan juga menyalurkan bakat-bakat seni yang luar biasa dari teman-teman mahasiswa Departemen Matematika. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa Departemen Matematika yang dikenal sebagai manusia yang kaku dan hanya mengenal rumus ini bisa menunjukkan sisi lainnya, yaitu di bidang seni khususnya. 

 

Reporter​: Qintan Nada Syifa Liany

Redaktur​: Ayunda Dwi Aisyatunaja

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Scroll to top